• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,040)
      • Wisata Budaya (5,751)
      • Wisata Buatan (3,283)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login Daftar

Edukasi Pembuatan Tempe Kedelai

Desa Wisata Samirono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

Pengunjung akan dikenalkan bahan-bahan baku produksi, proses pembuatan tempe, proses pengemasan dan melakukan testimoni mencicipi tempe goreng yang telah matang.

Proses pembuatan tempe melibatkan fermentasi kedelai oleh jamur Rhizopus oligosporus. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan tempe:

  1. Persiapan Bahan Baku:

    • Kedelai yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian direndam dalam air selama beberapa jam atau semalam untuk melonggarkan kulit dan mempercepat proses fermentasi.
    • Setelah direndam, kedelai kemudian direbus hingga matang. Waktu memasaknya bervariasi tergantung pada jenis kedelai yang digunakan, tetapi umumnya memakan waktu sekitar 30-60 menit.
    • Setelah matang, kedelai ditiriskan dan didinginkan hingga suhu ruangan.
  2. Pengolahan Kedelai:

    • Kedelai yang telah direbus kemudian dihancurkan atau digiling hingga halus untuk membentuk pasta yang kental. Pasta ini kemudian dibentuk menjadi lapisan yang tipis dan merata.
  3. Pemberian Kultur Jamur:

    • Lapisan kedelai yang telah dibentuk kemudian disemprotkan dengan kultur jamur tempe (Rhizopus oligosporus). Jamur ini biasanya diperoleh dari sumber yang sudah terinfeksi tempe sebelumnya atau dapat dibeli dalam bentuk kemasan kultur jamur tempe.
    • Setelah diberi kultur jamur, kedelai kemudian ditutup dengan daun pisang atau daun lainnya untuk mencegah kontaminasi dari udara luar dan mempertahankan kelembaban.
  4. Pengemasan dan Inkubasi:

    • Lapisan kedelai yang telah diberi kultur jamur kemudian dibungkus dengan daun andong.
    • Selanjutnya tempe dibiarkan untuk diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu yang hangat dan lembab. Suhu ideal untuk proses fermentasi berkisar antara 30-35 derajat Celsius.
    • Selama proses inkubasi, jamur akan tumbuh dan menyebar ke seluruh lapisan kedelai, menghasilkan tempe yang khas dengan tekstur yang padat dan rasa yang khas.
  5. Pemrosesan Lanjutan (Opsional):

    • Setelah inkubasi pada umumnya tempe dapat langsung dijual atau dikonsumsi.
    • Setelah proses fermentasi selesai, tempe dapat dimatangkan lebih lanjut dengan cara disimpan selama beberapa hari. Ini akan membantu meningkatkan cita rasa dan tekstur tempe.

Setelah selesai, tempe siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut menjadi berbagai hidangan, seperti goreng tempe, tempe bacem, atau tempe mendoan.

Fasilitas

  • Tempat makan

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

Rp 15,000

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Samirono
  • 081904958282
  • desasamirono@gmail.com
  • Dusun Pongangan Desa Samirono

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X