• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,097)
      • Wisata Budaya (5,799)
      • Wisata Buatan (3,302)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login

Tarian Adat Mangaru

Desa Wisata Pulai Pendek, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

Sekitar tahun 1802 M Pasukan Tobelo memasuki salah satu wilayah Kesultanan Buton yaitu Kampung Kolowa dengan tujuan untuk menghancurkan Pemerintahan Kesultanan Buton yang berpusat di Keraton dan yang memangku jabatan pada saat itu adalah Sultan Badaruddin ( Sultan Buton ke 27 ).

Selama Pasukan Tobelo berada dikampung Kolowa untuk mempersiapkan pasukan serta peralatan perangnya untuk memasuki pusat Pemerintahan Kesultanan Buton di Keraton, terlebih dahulu menindak masyarakat Kolowa dengan sangat  kejam, tragis dan semena-mena tanpa mengenal perikemanusiaan seperti pembunuhan, perampokan serta pemerkosaan. Dengan adanya peristiwa tersebut maka Tokoh-Tokoh masyarakat pada saat itu antara lain : Laode Yiha, Laode Dadi, Laode Dambi serta Laode Mbala mulai mempersatukan masyarakat untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan tersebut yang mengacaukan dan menghancurkan ketentraman hidup masyarakat yang ada di Kampung Kolowa khususnya dan umumnya pemerintahan Kesultanan Buton.

Berkat kerja sama Tokoh-Tokoh masyarakat dan masyarakat setempat mulailah mengadakan perlawanan terhadap pasukan Tobelo tersebut dan dengan Izin Allah SWT perjuangan tersebut dapat meraih kemenangan, walaupun dalam pertempuran mereka hanya menggunakan peralatan yang  sangat sederhana yakni tombak, keris dan peralatan lainya, pasukan Tobelo mengalami kekalahan dan anggota pasukannya banyak yang tewas dan sisanya melarikan diri.

Untuk menyambut kemenangan tersebut mereka mengadakan pesta kemenangan dengan bergembira ria yaitu pesta Tarian Kangaru sebagai gambaran pada saat melawan pasukan Tobelo. Sehingga Tokoh-Tokoh masyarakat sejak saat itu menghimbau semua warga agar anak-anaknya yang telah berusia 10 tahun keatas diharuskan mempelajari ilmu bela diri dan ilmu kekebalan sebagai persiapan sewaktu-waktu ada ancaman ataupun serangan yang ingin mengacaukan masyarakat Kampung Kolowa serta wilayah Kesultanan Buton. Dan mulai saat itu pula dicanangkan bahwa Tarian Kangaru harus dilaksanakan pada setiap tahunnya yaitu setelah selesai melaksanakan ibadah dalam bulan ramadahan untuk mengenang perjuangan tersebut sekaligus rasa syukur atas kemenangan memerangi hawa nafsu sebulan lamanya.

          Menjelang beberapa tahun lamanya dan Tokoh-Tokoh perintis Tarian Kangaru tersebut diatas memasuki usia lanjut sekitar tahun 1872 M maka untuk kelangsungan Tarian Kangaru diwasiatkan pada generasi penerus antara lain LA MAINDI ( MABARIYAH ). Kemudian setelah tahun 194   Bapak LA MAINDI meninggal dunia maka Tarian Kangaru diwasiatkan kepada anak cucunya sehingga sampai saat ini Tarian Kangaru tetap kita laksanakan seperti yang kita laksanakan pada hari ini.

Adapun  Tarian Kangaru ini dilaksanakan dengan tujuan :

  1.   Untuk mengenang para Tokoh – Tokoh yang telah gugur di medan perang dalam menegakan kebenaran.
  2.   Untuk memupuk rasa persaudaraan anak cucu, masyarakat dan generasi muda.
  3.   Sebagai ajang membangun hubungan silaturahmi anak cucu, masyarakat dan generasi muda.
  4. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya, kita dapat melaksanakan puasa ramadhan melawan hawa nafsu sebulan lamanya  sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa.

Fasilitas

  • Kesenian dan Budaya

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

0

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Pulai Pendek
  • 081359481547
  • yuyunfebriani0205@gmail.com
  • Desa Boneatiro Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X