Sambas merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas sangat kaya akan sumber daya alam dan wisata yang masih banyak belum diketahui oleh wisatawan luar daerah. Kabupaten Sambas juga merupakan Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia sehingga dapat bekerjasama dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Kabupaten Sambas terdiri dari 19 Kecamatan dan 193 Desa dengan luas wilayah 6.395,70  atau setara dengan 639.570 Ha.  Salah satu Desa yang ada di Kabupaten Sambas yakni Desa Piantus yang memiliki wisata alam, wisata sejarah dan produk makanan serta kerajinan dari bambu dan rotan.

Desa Piantus memiliki luas wilayah 11.05  dengan jumlah jiwa sebanyak 2003 jiwa. Desa Piantus merupakan penggabungan atau regrouping desa yang terjadi pada tahun 1989 yakni penggabunggan dari Desa Parit Cegat dengan Desa Kenanai. Saat ini Desa Piantus memiliki 2 (dua) dusun yakni dusun Parit Cegat dan Dusun Kenanai yang terdiri dari 8 RT dan 4 RW.

Desa Pinatus saat ini dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Maulidi dan dibantu dengan pemerintah desa. Dalam membantu pelaksanaan kerja, juga sudah terbentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terdiri dari 5 orang dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang terdiri dari 8 orang pengurus. Disamping itu juga terdapat Kelompok Tani sebanyak 6 kelompok, gapoktan sebanyak 1 kelompok, PKK, Majelis Taklim, Remaja Masjid dan Karang Taruna.

Desa Piantus Merupakan Salah Satu Desa yang mempunyai potensi wisata sejarah dan alam. Desa ini memiliki Potensi yang Luar Biasa yaitu Hutan Bambu, Bukit Piantus dan Makam “Tok Kullup” yang sangat melegenda di Kabupten Sambas. Selain potensi wisata, Desa Piantus juga mempunyai centra pelatihan kerajinan rotan dan bambu yang merupakan satu-satunya centra yang berada di Provinsi kalimantan barat. Di Centra pelatihan kerajinan rotan dan bambu, jugat erdapat galeri produk hasil kerajinan dan anyaman yang telah dibuat.

Potensi Hutan Bambu merupakan sumber bahan baku utama dalam produksi kerajinan di Desa Piantus. Dengan adanya centra pelatihan kerajinan rotan menjadikan Piantus menjadi Desa Penghasil Rotan Terbesar di Kabupaten Sambas. Saat berkunjung di Desa Piantus, wisatawan dapat langsung membawa pulang oleh-oleh anyaman rotan dan bambu khas dari masyarakat setempat. Selain itu wisatawan juga dapat belajar langsung membuat kerajinan dan anyaman dari rotan. Hutan bambu yang ada di Desa Piantus juga dijadikan sebagai objek wisata alam yang indah dan sejuk seperti di negeri Cina.

Selain Hutan Bambu, Desa Piantus juga memiliki objek wisata alam lainnya yakni Bukit Pinatus. Bukit ini merupakan objek wisata yang menjadi favorite wisatawan dan juga dijadikan tempat untuk festival “Ngamping” tahunan oleh masyarakat setempat.  Agenda ini dapat menjadi daya tarik untuk wisatawan datang ke Desa Piantus. Selain Festival “Ngamping”, kita dapat menikmati amping padi dan Sirup Markisa yang menggugah selera. Amping terbuat dari padi yang ditumbuk didalam wadah kayu atau yang disebut dengan “lesung” dan penumbuknya yang terbuat dari kayu disebut “alok”. Rasa dari Amping itu sendiri sangat enak, gurih dan nikmat. Olehan ini dapat banyak kita temukan di Desa Piantus. Masyarkat Piantus juga membudidayakan markisa dihalaman rumah masing-masing untuk dijadikan olahan yakni berupa Sirup Markisa yang segar saat diminum.

PENGEMBANGAN DESA PIANTUS

Desa Piantus dengan potensi Hutan Bambu dan Bukit Piantus menjadi salah satu sarana utama untuk meningkatkan perekonomian dan aset masyarakat di sana serta sangat layak untuk dikembangkan. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bersama Gugus Tugas Reforma Agraria Kab. Sambas dikembangkan menjadi lokasi Reforma Agraria/TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) dengan kegiatan Sertifikasi Hak Milik Bersama/Komunal (Aset Reform) dan Pemberdayaan Masyarakat (Akses Reform) dari sumber TORA Perubahan Batas Kawasan Hutan. Adapun aset yang di miliki desa sebubus berupa sertifikasi tanah yaitu :

Saat ini, Tim Pemberdayaan dalam Gugus Tugas Reforma Agraria sedang melaksanakan pendampingan, sosialisai, pemetaan dan pelatihan untuk mengenalkan serta mempromosikan kepada masyarakat luar, wisatawan serta stakeholder bahwa Hutan Bambun dan Bukit Piantus serta hasil produksi dan Kerajinan Bambu dapat dijadikan sebagai oleh-oleh.