Sepintas Kampung Iklim Karangtanjung
Karangtanjung merupakan sebuah padukuhan yang berada di wilayah Desa Pandowoharjo, Kec/Kab Sleman, DIY. Padukuhan ini terdiri dari RT 01, 02 dan 03 yang tergabung dalam RW 12 dan RT 04 dan 05 yang tergabung dalam RW 13. Sebagai sebuah padukuhan yang aktif dan dinamis, banyak prestasi telah diraih oleh padukuhan ini baik tingkat kabupaten, provinsi atau nasional.
Salah satu hal yang membuat Karangtanjung dikenal sebagai kampung iklim adalah bermula dari memenangkan lomba Proklim tingkat Kabupaten Sleman pada tahun 2017. Lomba proklim merupakan lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan menanggulangi dampak dari aktivitas manusia yang merugikan lingkungan antara lain, rumah kaca, pembakaran sampah, dan lain-lain.
Semenjak memperoleh predikat juara proklim tersebut, warga padukuhan  Karanganjung mulai menyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini 
ternyata memiliki potensi strategis yang bisa berkembang sebagai desa wisata. 
Hal ini sejalan dengan keinginan warga untuk mengembangkan padukuhan Karangtanjung menjadi desa wisata, meskipun tidak memiliki potensi wisata alam gunung, pantai, air terjun, atau potensi alam lainnya.
Dalam upaya menuju desa wisata Kampung Iklim, Karangtanjung juga mengembangkan dan melestarikan tradisi budaya antara lain, kenduri, wiwit, sampai dengan permainan tradisional anak-anak.
Salah satu daya tarik utama Desa Karangtanjung adalah program wisata edukatif yang dirancang untuk mengedukasi wisatawan, terutama siswa- siswi tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Pengunjung dapat mengikuti berbagai pelatihan, seperti membuat pupuk kompos dari bahan organik, menanam tanaman dalam polybag untuk memaksimalkan lahan pekarangan, dan mengolah limbah sabut kelapa menjadi pot tanaman yang estetis.
Desa ini juga menawarkan berbagai paket wisata yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, seperti paket wisata edukasi dan budaya, di mana wisatawan dapat belajar membuat batik jumputan, sebuah teknik pewarnaan kain tradisional yang khas. Selain itu, tradisi lokal seperti wiwitan, tandur, yaitu sebuah ritual syukur sebelum menanam padi, juga menjadi bagian dari daya tarik desa ini. Wisatawan diajak untuk tidak hanya melihat tetapi juga merasakan langsung pengalaman budaya tersebut.
Program- program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis tetapi juga meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
” Kami ingin para pengunjung tidak hanya bersenang- senang, tetapi juga pulang dengan membawa ilmu baru tentang pentingnya pengolajan lingkungan, ” ujar Eko, pengelola Desa Wisata Karangtanjung.
Desa Karangtanjung juga dikenal dengan wisata dolanan anak- nya, yaitu permainan tradisional yang menghidupkan kembali keceriaan masa kecil. Beberapa permainan yang dapat dinikmati wisatawan meliputi, Egrang, Gobak Sodor, dan Bakiak. Permainan ini dirancang untuk semua usia, dari anak- anak hingga orang dewasa, yang ingin bernostalgia atau mengenalkan budaya tradisional kepada generasi muda.
“ Dolanan anak ini menjadi cara kami untuk melestarikan budaya lokal sekaligus memperkenalkannya kepada wisatawan. Banyak yang merasa kembali ke masa kecil mereka ketika memainkan permainan ini, ” tambah nya.
Selain itu pengunjung juga bisa menikmati ragam jajan pasar tradisional yang menggugah selera, seperti Wedang Gula Asem( GULAS), Wedang Sereh Jeruk Nipis( SERUNI), Bongkotan( bongko isi ketan), dan Sagon. Hidangan ini sangat cocok bagi yang ingin bernostalgia dengan cita rasa makanan zaman dahulu( jadul), yang kini semakin sulit ditemukan, terutama di kota- kota besar.
Keberhasilan Desa Karangtanjung sebagai destinasi wisata tidak terlepas dari keterlibatan aktif masyarakat lokal. Warga desa berperan dalam pengelolaan lingkungan, penyelenggaraan pelatihan, penyedia konsumsi, remembrance dan oleh- oleh. Menurut Kepala Desa Pandowoharjo, pariwisata di Karangtanjung telah meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 30%.
” Dengan pariwisata berbasis komunitas, kami tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga dapat mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Salah satu daya tarik utama Desa Karangtanjung adalah program wisata edukatif yang dirancang untuk mengedukasi wisatawan, terutama siswa- siswi tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Pengunjung dapat mengikuti berbagai pelatihan, seperti membuat pupuk kompos dari bahan organik, menanam tanaman dalam polybag untuk memaksimalkan lahan pekarangan, dan mengolah limbah sabut kelapa menjadi pot tanaman yang estetis.
Desa ini juga menawarkan berbagai paket wisata yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, seperti paket wisata edukasi dan budaya, di mana wisatawan dapat belajar membuat batik jumputan, sebuah teknik pewarnaan kain tradisional yang khas. Selain itu, tradisi lokal seperti wiwitan, tandur, yaitu sebuah ritual syukur sebelum menanam padi, juga menjadi bagian dari daya tarik desa ini. Wisatawan diajak untuk tidak hanya melihat tetapi juga merasakan langsung pengalaman budaya tersebut.
Belum ada homestay