Asal usul Nagari Jambak jika kita lihat dari keterangan – keterangan yang kita perdapat dari orang tua – tua secara ringkas dapat kita sampaikan pada kesempatan ini sebagai berikut.
Berdasarkan sejarah penduduk Nagari Jambak berasal dari pagaruyung melalui luhak Agam yaitu seorang bergelar Rajo Syahbandar dan adiknya perempuan Intan Baludu bersuku Jambak dan seorang lagi bergelar Sutan Nuralam dan adik perempuannya bernama Putri Sangka Bulan bersuku Mandahiling (Mandahiliang). Mereka adalah bermamak berkemenakan ( beripar bisan ). Mereka berempat dan beberapa rombongan mereka berjalan pergi kenegeri lain setelah sampai di Balairung koto laweh Puar Datar, mereka berhenti didaerah tersebut untuk beristirahat.
Kemudian mereka meneruskan perjalanannya menuju puncak Bukit Barisan arah ke utara, setelah berjalan mereka sampai pada suatu tempat ( bertemu ) suatu pondok tinggal bekas orang berhenti, setelah berhenti istirahat melepaskan lelah mereka turun kebawah arah Barat, sesampai dibawah mereka bertemu Pincuran Duyung yang sekarang dalam kelarasan Sundatar, hampir dari suatu kampung Tanjung makilan yang jadi kepala disitu bergelar Rajo Sangat Bauang. Setelah mereka bertemu dengan Raja Sangat Bauang maka Raja Sangat Bauang ingin mengawini salah seorang dari mereka.
Mereka tidak ingin dengan permintaan Rajo Sangat Bauang tersebut maka mereka dengan rombongannya meninggalkan tempat tersebut menuju arah Barat, maka sekarang adalah Nagari Sundatar. Ditempat ini lah mereka tinggal membuat perkampungan, Rajo Syahbandar kawin dengan Putri Sangka Bulan dan Sutan Nuralam kawin dengan Putri Intan Baludu. Setelah beberapa lama mereka tinggal di kampung Banio Tinggi, mereka masing –masing telah mempunyai anak, maka timbul pikiran oleh sutan nuralam untuk mencari tempat baru yang akan dijadikan tempat tinggal maka mereka serombongan berangkat dari Banio tinggi menuju arah ke Barat dengan memudikkan batang sumpur, sebab mereka member nama batang sumpur adalah mereka serombongan berangkat itu mereka namakan SEUMPU jadi dasar kata seumpu tersebut selanjutnya bernama batang sumpur sampai sekarang.
Setelah lama berjalan mereka bertemu dengan sebuah bukit yang menyerupai perkuburan disini mereka berhenti untuk istirahat dan makan sirih maka bukit tersebut diberi nama bukit Kubua Panjang yang kebetulan berbentuk kuburan kebawahnya sebuah lubuak yang sangat dalam. Selama mereka istirahat disitu mereka memakan sirih pada waktu itu terjatuh tutup tempat sedahnya kelubuk yang dalam tersebut mereka istilahkan dengan jatuhnya kapuran sadahnya tersebut dengan sakapiang maka mereka memberi nama LUBUAK SIKAPING.
Ditempat inilah mereka tinggal membuat perkampungan Rajo Syahbandar kawin dengan Putri Sangka Bulan dan Sutan Nuralam kawin dengan Putri Intan Baludu ini lah sampai sekarang menjadi dasar nama lubuk sikaping setelah istirahat mereka melanjutkan perjalanan arah ke barat dan sampai pada suatu tempat yang mereka beri nama Bukit Sangkar Puyuh, disinilah mereka membuat perkampungan dan selanjutnya Bukit Sangkar Puyuh inilah Nagari Jambak sekarang sebab mereka yang datang bersuku Jambak dengan dasar tersebut mereka beri nama Jambak.
Anak dari Sutan Nuralam dan Putri Intan Baludu inilah keturunan Pucuk Adat Nagari Jambak dan pucuk adat Basa Nan Sambilan dari 5 kenagarian dilubuak sikapiang yaitu Jambak, Tanjung Beringin, Durian Tinggi, Pauh dan Air Manggis. Maka dengan telah adanya Nagari Jambak maka berdatangan orang dari tempat lain ke Nagari Jambak seperti dari si kaduduak Rao dll.
Dengan telah ramainya Nagari Jambak maka Datuak Basa bermusyawarah menyusun Nagari dan Ninik Mamak adat dan syarak seperti berikut:
Dengan berdatangan orang dari luar negeri Jambak adat diisi limbago dituang maka inilah masyarakat Jambak yang ada sekarang dengan mempunyai dua suku yaitu Jambak dan piliang dengan hanya dua suku tersebut maka kerapatan adat dan syarak membuat keputusan bahwa orang bersuku Jambak dari penduduk kampung alai dibolehkan kawin dengan orang bersuku Jambak di Induk Gadang dan untuk keluar dari Nagari Jambak dilarang oleh adat maka itulah yang berlaku sampai sekarang
Belum ada atraksi
Belum ada homestay