• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,085)
      • Wisata Budaya (5,781)
      • Wisata Buatan (3,297)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login

Silogui / Panah

Desa Wisata Matotonan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
  • Produk Wisata
  • Fasilitas

Silogui (Panah tradisional Mentawai). Panah merupakan senjata yang sudah sejak lama digunakan oleh berbagam macam peradaban manusia, termasuk oleh suku Mentawai. Panah digunakan sebagai alat untuk berburu, untuk membela diri atau berperang. Dalam keseharian masyarakat suku Mentawai mereka akan selalu membawa panah ketika menuju hutan untuk 
berburu. Dengan berbudaya yang masih tradisional di kawasan hutan maka suku Mentawai menggunakan berbagai macam alat dan teknologi yang sederhana untuk bertahan hidup. Selain memiliki kemampuan bercocok tanam sagu maka tanaman ini menjadi bahan pokok untuk dijadikan bahan pokok sehari-hari sebagai asupan karbohidrat. Untuk asupan protein mereka juga mencari ikan air tawar dari sungai dan embung dan juga berburu dengan menggunakan panah tradisional. Pada masa sekarang ini panah suku Mentawai juga merupakan hasil sebuah budaya yang berfungsi sebagai peralatan berburu untuk mencari makan. Peralatan ini terbuat dari kayu dari pohon sagu, termasuk tali panahnya. Sedangkan busurnya juga terbuat dari bambu atau kayu dari pohon di hutan setempat. Mata panah juga terbuat dari kayu atau besi. Adapun yang biasanya menjadi binatang buruan dengan menggunakan panah ini adalah primata, burung, babi dan sejenisnya. Pelestarian peralatan panah dilakukan oleh orangtua, remaja dan anakanak melalui berbagai macam kegiatan, termasuk festival Mentawai. Dalam festival ini dilakukan mata lomba panah tradisional yang diikuti oleh anak-anak, remaja dan dewasa. Dengan kegiatan lomba ini diharapkan keterampilan memanah tradisional dari suku Mentawai dapat dilanjutkan keberadaannya. Dengan jarak 10 meter untuk anak-anak, jarak 20 meter untuk remaja dan jarak 30 meter untuk orang dewasa maka tidaklah mudah untuk membidik panah tersebut bagi yang belum pernah mencoba atau berlatih dengan baik. Kami sempat mencoba panah yang diperuntukkan orang dewasa dan memang tidak mudah, selain harus stabil pegangannya, dituntut pula kekuatan dan konsentrasi penuh untuk membidik sasaran. Panah sebagai benda heritage mimiiki nilai tinggi untuk keunikan, keindahan, dan fungsi sosial bagi masyarakat. 

Fasilitas

  • Tidak tersedia

Produk Wisata Lainnya

Paket Wisata

Tas / Keranjang Tradisional Matotonan

Rp Rp 50,000
Paket Wisata

Letcu / Gelang Mentawai

Rp Rp 50,000
Paket Wisata

Jarakjak (Tikar Tradisional)

Rp Rp 50,000
Paket Wisata

Turuk Laggai - Tarian Tradisional

Rp Rp 50,000
Paket Wisata

Edukasi Desain Arsitektur Rumah Adat Mentawai

Rp Rp 50,000
Paket Wisata

Primati Endemik mentawai

Rp Rp 50,000

QRCode Produk Wisata

Harga Mulai Dari

Rp 50,000

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Matotonan
  • 085274276197
  • desawisatamatotonan@gmail.com
  • Dusun Kinikdog, Desa Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten kepulauan Mentawai, provinsi Sumatera Barat, Indonesia

Bagikan Produk Wisata

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X