Desa Wisata Jatisari terletak di Jalan Cisalak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Desa ini menawarkan keindahan alam yang berpadu dengan kekayaan budaya dan keramahan warganya yang begitu hangat.
Salah satu keunikan utama Jatisari adalah perkebunan sosin yang luas dan subur. Desa ini dikenal sebagai penghasil sosin terbesar di Kabupaten Bandung, sehingga menjadi ikon pertanian dan sumber ekonomi utama masyarakatnya. Di tengah hijaunya perkebunan, mengalir Sungai Ciherang yang menambah kesejukan serta menjadi sumber kehidupan warga.
Pesona alam Jatisari semakin memikat dengan keberadaan tiga puncak bukit, yaitu Bukit Panenjoan, Bukit Batu Korsi, dan Pasir Ipis. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati panorama indah Bandung Selatan dan Gunung Puntang di kejauhan. Bukit ini juga menjadi titik pertemuan tiga desa, menjadikannya lokasi yang unik dan penuh pesona.
Tak hanya alam, Jatisari juga menyimpan jejak sejarah melalui susunan bebatuan yang disebut “Bivack” oleh warga setempat peninggalan masa lalu yang diyakini sebagai benteng pengawasan zaman dahulu.
Kehidupan budaya di Jatisari pun masih sangat lestari. Berbagai kesenian tradisional seperti Angklung Buncis, Bajidoran, Tari Jaipong, dan Pencak Silat terus dijaga dan menjadi bagian penting dari identitas desa.
Lebih dari itu, hal yang paling membekas bagi setiap pengunjung adalah keramahan dan semangat gotong royong masyarakat Jatisari. Warganya menyambut tamu dengan senyum dan hati terbuka, membuat siapa pun merasa seperti pulang ke kampung halaman sendiri.
Beberapa rekomendasi kunjungan yang wajib didatangi saat ke Desa Wisata Jatisari adalah perkebunan sosin dan Bukit Bivack. Di perkebunan sosin, pengunjung bisa merasakan langsung suasana pertanian khas pedesaan sambil belajar proses menanam hingga memanen sayuran segar. Sosin menjadi komoditas unggulan yang menjadikan Jatisari dikenal sebagai penghasil sosin terbesar di Kabupaten Bandung. Sementara itu, Bukit Bivack menawarkan pesona alam menakjubkan dengan panorama Bandung Selatan dan Gunung Puntang yang terlihat jelas dari puncaknya. Tak hanya indah, bukit ini juga menyimpan kisah sejarah melalui batu-batu Bivack, peninggalan masa lampau yang dipercaya sebagai bekas benteng pengawasan.
Selain alam dan sejarahnya, pengalaman tak kalah menarik bisa ditemukan melalui kegiatan edukasi kopi Jatisari. Wisatawan diajak menyelami proses pengolahan kopi mulai dari biji hingga secangkir kopi siap saji sambil menikmati cita rasa kopi khas desa di tengah udara sejuk pedesaan. Paduan antara alam, budaya, dan keramahan warga menjadikan setiap kunjungan ke Desa Jatisari begitu hangat dan meninggalkan kesan mendalam.
Belum ada homestay
Akses menuju dan di dalam Desa Wisata Jatisari sangat mudah. Bagi wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, tersedia layanan ojek lokal yang siap mengantar ke berbagai lokasi wisata dengan ramah dan tarif terjangkau.
Di Desa Wisata Jatisari tersedia pemandu wisata yang siap menemani pengunjung selama berkeliling. Para pemandu merupakan warga lokal yang mengenal baik setiap sudut desa, sehingga wisatawan bisa mendapatkan penjelasan menarik tentang sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat setempat
Desa Jatisari memiliki Koperasi Desa Merah Putih Kecamatan Cangkuang sebagai wadah bagi masyarakat untuk memperkuat kegiatan ekonomi dan pengelolaan usaha desa.
Desa Wisata Jatisari telah menjalin kemitraan baru dengan Politeknik Negeri Bandung (Polban) dalam rangka pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan kualitas pengelolaan wisata.